Thursday, October 29, 2009

Latar Belakang Yayasan Aulia


Latar Belakang

Pada tahun 1993 kami bekerja sebagai Auditor pada salah satu Kantor Akuntan Publik yang berdomisili di Padang Sumatra Barat, pada suatu hari kami ditugaskan untuk memeriksa KUD di desa Pasanehan - Biaro - Bukit Tinggi - Sumatra Barat.

Kami ditempatkan di Panti Asuhan oleh pengurus KUD karena disitu tidak ada penginapan. Disaat itu kami melihat anak-anak yang berasal dari keluarga tidak punya di segi materil, dalam waktu yang bersamaan muncul perasaan sedih yang tak karu-karuan dan masih banyak diluar sana dengan kondisi yang sama bahkan lebih susah secara ekonomi, saat itu langsung tercetus ide untuk mendirikan perguruan tinggi gratis jika suatu saat nanti memungkinkan, walaupun secara emosional tapi kalau memang Allah memberi rezki ya why not,
karena sesungguhnya harta yang menjadi milik kita adalah harta yang kita gunakan (sedeqah)di jalan Allah.

Tapi setelah melihat kondisi saat ini
sangat tidak mungkin rasanya untuk mewujudkan cita-cita tersebut, dan setiap habis sholat kami kembalikan semuanya pada Sang Khaliq “Ya Allah hamba hanya seorang manusia biasa hamba tidak bisa berbuat apa-apa kecuali semua atas izin-Mu dan jika Engkau berkehendak atas segala sesuatunya tidak ada yang sulit bagi Engkau ya Allah” sampai suatu saat terpikir oleh kami untuk membuat buku tentang Internet dan Bagaimana cara menambah income. Untuk memudahkan dalam memasarkannya, maka kami menggunakan sistem penjualan Multi Level Marketing, yaitu dengan memberikan hak keagenan pada member untuk menjual produk-produk yang disediakan.


Kalau kaum papa yang jumlahnya sangat tidak sedikit ini dibiarkan sudah barang tentu anak keturunannya tidak akan mengenyam perguruan tinggi, saya tidak bisa bayangkan akan jadi apa nantinya keturunan meraka, sementara kata nabi Muhammad SAW, “ Kemiskinan akan mendekatkan seseorang kepada kekufuran” Nauzubillahiminzaliq.

Dan sudah barang tentu jika angka kemiskinan tinggi bisa mengakibatkan kejahatan meningkat, keributan terjadi dimana mana dan sebagainya. Nah dengan adanya perguruan tinggi gratis ini para orang tua insya Allah akan memaksakan anaknya supaya pendidikannya minimal sampai SMU karena mereka berharap bisa dapat kuliah di perguruan tinggi gratis ini.

Jika pendidikan mereka sudah sampai tingkat menengah atas secara intelektualitas mereka cukup tangguh dan mudah mudahan secara ekonomi dalam kehidupan mereka akan lebih baik sehingga kejahatan berkurang serta kehidupan aman dan damai bisa dirasakan.

No comments: